Testimoni Konsumen MATOL HERBAL



Dari Asma Hingga Pendarahan Akibat Alat Kontrasepsi

Pengalaman saya selama ini membuktikan, betapa besar peranan matol bagi kesehatan. Tak cuma bagi saya tapi juga bagi kesehatan anak, suami bahkan tetangga hingga teman-teman saya. Alasan itu pula yang menjadikan kami sekeluarga selalu minum matol hingga kini( selama lebih dari 8 tahun!). Ceritanya, saya memiliki penyakit asma bawaan lahir yang seringkali kambuh ketika udara dingin. Keluhan tersebut makin terasa mengganggu saat saya – yang bekerja sebagai guru matematika - mengajar di kelas, debu kapur tulis menyebabkan alergi sehingga saya sering bersin. Melihat kondisi tersebut, seorang teman menganjurkan saya untuk minum matol (sekitar tahun 1995). Sejak itulah saya mulai kenal matol. Alhamdulilah, setelah minum matol gangguan asma yang bertahun-tahun menyiksa tersebut kini tidak muncul lagi. Pengalaman lebih “hebat” lagi tentang matol saya rasakan sekitar Mei 2003 lalu. Karena sesuatu yang tidak beres pada alat kontrasepsi (spiral) yang sudah terpasang selama 2 tahun, saya mengalami pendarahan. Untuk mengatasinya selain obat dokter saya juga minum matol. Selama 2 minggu, setiap hari saya minum tiga kali dengan takaran 2 sendok sekali minum. Setelah menghabiskan 1 botol matol, keluarlah gumpalan darah yang besar-besar. Selama itu saya juga rutin periksa ke dokter. Rasa panik pasti ada, tapi saya selalu berusaha berpikir positif dan senantiasa mengupayakan agar kondisi saya kuat dengan makan banyak dan bergizi sebagai pengganti darah, sehingga tidak sampai dirawat di RS. Sementara itu minum matol saya teruskan dengan ukuran 3 x 1 sendok. Setelah 38 hari baru darah dapat berhenti total. Yang lebih menggembirakan semua rasa sakit hilang. Matol juga menjadi pilihan saat suami saya kembung karena maag atau susah buang air besar. Demikian pula saat anak saya yang waktu itu berusia 8 tahun mengalami alergi yang cukup parah sehingga ia tidak diperbolehkan makan ayam, udang, ikan laut dan telur. Setelah menghabiskan satu matol mini, Alhamdulillah sampai sekarang alerginya tidak kambuh lagi meski mengkonsumi semua makanan yang sebelumnya dilarang oleh dokter. Harapan saya kepada para pembaca, tetaplah berpikir positif jika terserang penyakit apapun, jangan takut, dekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa dan terus beriktiar serta jangan lupa minum matol. Kalau bisa hindari obat-obatan kimia karena dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Salam.Dari Asma Hingga Pendarahan Akibat Alat Kontrasepsi
Pengalaman saya selama ini membuktikan, betapa besar peranan matol bagi kesehatan. Tak cuma bagi saya tapi juga bagi kesehatan anak, suami bahkan tetangga hingga teman-teman saya. Alasan itu pula yang menjadikan kami sekeluarga selalu minum matol hingga kini( selama lebih dari 8 tahun!). Ceritanya, saya memiliki penyakit asma bawaan lahir yang seringkali kambuh ketika udara dingin. Keluhan tersebut makin terasa mengganggu saat saya – yang bekerja sebagai guru matematika - mengajar di kelas, debu kapur tulis menyebabkan alergi sehingga saya sering bersin. Melihat kondisi tersebut, seorang teman menganjurkan saya untuk minum matol (sekitar tahun 1995). Sejak itulah saya mulai kenal matol. Alhamdulilah, setelah minum matol gangguan asma yang bertahun-tahun menyiksa tersebut kini tidak muncul lagi. Pengalaman lebih “hebat” lagi tentang matol saya rasakan sekitar Mei 2003 lalu. Karena sesuatu yang tidak beres pada alat kontrasepsi (spiral) yang sudah terpasang selama 2 tahun, saya mengalami pendarahan. Untuk mengatasinya selain obat dokter saya juga minum matol. Selama 2 minggu, setiap hari saya minum tiga kali dengan takaran 2 sendok sekali minum. Setelah menghabiskan 1 botol matol, keluarlah gumpalan darah yang besar-besar. Selama itu saya juga rutin periksa ke dokter. Rasa panik pasti ada, tapi saya selalu berusaha berpikir positif dan senantiasa mengupayakan agar kondisi saya kuat dengan makan banyak dan bergizi sebagai pengganti darah, sehingga tidak sampai dirawat di RS. Sementara itu minum matol saya teruskan dengan ukuran 3 x 1 sendok. Setelah 38 hari baru darah dapat berhenti total. Yang lebih menggembirakan semua rasa sakit hilang. Matol juga menjadi pilihan saat suami saya kembung karena maag atau susah buang air besar. Demikian pula saat anak saya yang waktu itu berusia 8 tahun mengalami alergi yang cukup parah sehingga ia tidak diperbolehkan makan ayam, udang, ikan laut dan telur. Setelah menghabiskan satu matol mini, Alhamdulillah sampai sekarang alerginya tidak kambuh lagi meski mengkonsumi semua makanan yang sebelumnya dilarang oleh dokter. Harapan saya kepada para pembaca, tetaplah berpikir positif jika terserang penyakit apapun, jangan takut, dekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa dan terus beriktiar serta jangan lupa minum matol. Kalau bisa hindari obat-obatan kimia karena dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Salam.




Bp Ruri / Toko Helm Widi jl Fatmawati Semarang

Beliau paham betul cara terapi menggunakan Matol Herbal, hampir setiap hari beliau browsing tentang penyakit yang dirasakan pada tubuhnya.
Proses Detox sudah dia persiapkan rasanya...karena terkadang setelah minum Matol sakitnya bertambah, itu karena proses Detox/penyakit di netralisasi dan ada perlawanan dari penyakit tsb....tetapi lambat laun rasa itu hilang sendiri dan Alhamdulillah sekarang sudah sembuh Total....untuk penjagaan/perisai tubuh, beliau tetap minum Matol dengan freqwensi berjarak...misalkan sehari sekali 1 sendok makan atau 2 hari sekali 1 sendok makan.




Penderita Penyakit Liver & beri-beri

Dua Matol Mini Mengembalikan Kesehatannya

Keluar masuk rumah sakit sudah menjadi “langganan” dalam hidup  saya, sebelum kenal matol. Apalagi menjelang usia 60-an tahun ini. Sederet penyakit bersarang di tubuh saya. Terakhir, dokter memvonis saya menderita liver dan beri-beri. Namun saya tak habis pikir, meski sering berobat bahkan di rawat di rumah sakit dengan berbagai jenis pemeriksaan,  kondisi kesehatan saya tidak mengalami perubahan berarti. Penyakit yang saya derita masih saja sering kambuh. Keadaan paling parah terjadi pada akhir Juni 2004 lalu, saya sempat dirawat intensif.

Bisa dibilang, saya sudah putus asa menjalani pengobatan. Apalagi ketika dokter yang pernah merawat saya mengatakan, belum ada obat untuk penyakit liver. Karena itu dokter tersebut menyarankan agar saya minum ramuan dari daun-daunan/jamu.

Mengikuti saran dokter, sepulang dari rumah sakit saya mencoba minum ramuan dari beberapa jenis daun-daunan. Kebetulan di pekarangan tetangga kami terdapat daun-daunan yang dimaksud. Istri sayapun mendatangi rumah tetangga kami yang bernama Bapak Muh Nur Abubakar. Rupanya upaya mencari daun-daunan tersebut membawa berkah tersendiri. Melalui Bp Abubakar  kami akhirnya kenal matol.

Setelah mendengar cerita istri tentang penyakit saya, Bp Abubakar segera menyarankan agar saya minum matol. Ia juga memberikan brosur tentang ramuan kesehatan dari 13 macam tanaman ini. Ketika menyimak penjelasan dalam brosur matol yang dibacakan anak saya, rasa tertarik langsung muncul. Apalagi, dalam brosur itu diungkapkan bahwa matol juga dapat membantu tubuh mengatasi berbagai keluhan kesehatan, termasuk penyakit liver dan beri-beri yang tengah saya derita. Minat saya untuk mencoba matol makin besar setelah mendengar penjelasan lebih lengkap dari Bp Abubakar tentang matol, berikut cara kerjanya di dalam tubuh.

Matol bermanfaat bagi mereka yang sakit maupun yang sehat

Saat pertama minum matol hingga menghabiskan 1 botol mini saya tidak merasakan reaksi apapun. Perubahan dalam kesehatan saya juga belum terlalu tampak. Menginjak botol ke-2, barulah kesehatan saya mulai mengalami kemajuan pesat. Diantaranya, saya bisa buang air kecil  dan besar dengan lancar, nafsu makan mulai bangkit serta sudah bisa tidur nyenyak. Yang lebih menggembirakan, pembengkakan yang saya alami di seluruh badan,  perlahan-lahan “mengempes” dengan sendirinya.

Hanya dengan dua (2) botol matol mini saya merasakan manfaat yang cukup besar bagi pemulihan kesehatan. Terimakasih matol.



MATOL LENYAPKAN STROKE

Kami pertama kali mengenal matol, sekitar Juli 1994 lalu.
Ketika itu, seorang teman saya yang tinggal di Vanvouver, Canada, Ny, Tan Giok Ay, mengirim selembar formulir sponsor distributor matol, yang nama usahanya adalah Matol Botanical Indonesia. Di dalamnya ada sebuah surat, yang isinya menceritakan selama 6 tahun keluarganya sangat dibantu oleh khasiat matol, hingga merasa berhutang budi kepada matol.

Karena Ny. Tan Giok Ay merasa sehat, maka ia menganjurkan kepada saya untuk minum matol. Karena Matol Botanical International telah memberikan hak franchise kepada PT Kendi Mas (pendahulu PT Matolindo Primantara) untuk menjual produk-produknya.

Pada mulanya, kami belum menerima tawarannya. Sebab, antara lain, karena menjadi distributor matol membutuhkan modal besar, kebutuhan pada matol dapat diganti oleh yang lainnya, harga matol lebih mahal dibandingkan makanan kesehatan atau obat-obatan lainnya yang ada di pasaran umum dan distributor tidak mudah menjual matol. Meskipun kami belum menerima, formulir tersebut tetap kami simpan dengan baik.

"matol, Pengobatan Alternatif"

Sampai pada pertengahan Maret 1996, orang tua kami yang berusia 76 tahun, menderita gangguan efek samping dari penyakit stroke. Misalnya, malam hari tidurnya tidak bisa nyenyak dan buang air kecil maupun besar tidak dapat dikontrol. Sebagai anak, kami telah membelikan bermacam-macam obat, seperti sermion, tebokan, vitamin E, hue dien, cai cau yen buatan Peking dan Kuang Co dan sebagainya.

Ternyata hasilnya tidak memuaskan. Orang tua kami tetap saja dalam keadaan sakit. Akibatnya, kepercayaan kami terhadap obat-obatan tersebut, jadi hilang. Dalam keadaan cemas, seorang teman baik kami, memberi usul agar ayah diberi matol. Dengan tidak menaruh harapan, kami menerima usulnya. Kebetulan Teman kami adalah distributor matol, hingga kami membeli darinya.

Meski matol diminum, namun ayah tetap menjalani pengobatan tusuk jarum 3 kali dalam seminggu. Sedang untuk susah tidurnya, kami anjurkan memberi melatonin. Ternyata, setelah mengkon-sumsi matol sampai Mei 1996, tidur ayah dapat kembali normal. Karena hasilnya mengurangi penderitaan ayah, bulan itu juga kami mengajukan menjadi distributor, dengan menggunakan regester Ny. Tan Giok Ay. Tapi, dari Matol Center Jakarta, kami diminta menunggu proses administrasi. Kami pun tidak dapat menghubungi Ny. Tan Giok Ay, karena sedang berada di Cina. Karena itu, kami akhirnya minta Pak Suwito mensponsori kami menjadi distributor matol.

Pengalaman kami dengan matol, kami anggap “terselip” unsur kejodohan. Kami berterima kasih kepada Tuhan yang melalui orangNya menyambungkan tali perjodohan dengan kami. Karena itu, misi matol Menyehatkan Bangsa, yang dicetuskan oleh Karl Jurak, begitu sungguh mulia. Kami pun siap melaksanakannya.


Bpk Jayanta, Medan




Testimoni 20 Oktober 2015

 Ibu Oktaviani dari Semarang, jempol kakinya bernanah, Senut-Senut dan sakit sekali untuk berjalan ( dalam bahasa Jawa Trumumulen ), jam 5 sore ditetesi Matol Herbal,,,, jam 7 menjelang Isya' Alhamdulillah sudah terasa enak, enteng dan tidak sakit lagi.....untuk berjalan juga enak, tidak pincang lagi karena menahan rasa sakit.

  
Testimoni 10 Agustus 2015

Bbrp hari yg lalu saya mengantar pesanan Matol Herbal ke Customer di Pedurngan Semarang. saya diajak duduk utk berbincang2. Inti dari perbincangan itu adalah sbb:
Bp Ruri dari Bandung terkena sakit Polip, Ambeien, dan tiap bangun pagi kaki rasanya kaku dan sakit, bbrp macam herbal dan obat sdh pernah dicoba tetapi hasilnya tdk maximal dan rasa sakit masih dirasakan, bahkan dokter menyarankan untuk operasi. Suatu saat beliau dikenalkan herbal
Cairan Hitam Kanada yg ternyata adalah Matol Herbal Solution. sejak minum Matol semua keluhan berbagai penyakit yg derita berangsur2 membaik.
Bahkan pusing2 yang dulu sering dialami sekarang sudah tidak dialaminya lagi.
Semoga bermanfaat.



Beberapa Kesaksian Konsumen Matol Herbal



























Derita Ibu Akibat Asam Urat & Pengapuran Tulang


Ketika berusia 30-an tahun, ibu saya mengalami gangguan pada kesehatannya. Setelah berhasil diatasi, gangguan tersebut memang tak muncul lagi dalam jangka waktu lama. Namun memasuki usia 40-an, ia kembali tersiksa oleh keluhan serupa. Sejak itu gangguan tersebut makin sering muncul, hingga beliau memasuki usia 50-an tahun, terutama bila ia tidak menjaga pola makan dan kurang istirahat. Bahkan terkena gerimis saja, penyakitnya langsung kambuh. Yang memprihatinkan, seiring bertambah usia, rasa sakitnya kian menyiksa. Menurut pemeriksaan dokter, Ibu menderita asam urat dan pengapuran tulang. Lumpuh dari pinggang sampai kaki disertai rasa sakit luar biasa di sekujur badan. Itulah penderitaan ibu saya bila penyakitnya kambuh. Keadaan seperti ini berlangsung dua minggu hingga sebulan. Selama itu pula ia hanya bisa terbaring di tempat tidur. Berbagai pengobatan yang kami upayakan memang dapat menghilangkan semua keluhannya. Namun itu hanya bersifat sementara. Dalam hitungan bulan, penyakitnya akan kambuh lagi. Demikian seterusnya, peristiwa ini terjadi berulang-ulang selama belasan tahun terakhir. Tak jarang ia hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur sembari menahan rasa sakit yang tak tertahankan. Melihat siksaan yang dialami ibu, kerapkali kami, anak-anaknya, tidak tega. Tiap kali penyakit tersebut kambuh, kami hanya bisa membantu memijit badannya serta berdo’a demi kesembuhannya. Kami sangat ingin agar Ibu dapat sembuh total. Terlebih ia sendiri, yang semakin hari kian tak sanggup menahan rasa sakit. Sudah tak terbilang cara yang kami tempuh demi kesembuhannya. Mulai berobat ke dokter hingga secara tradisional. Demikian pula, berbagai jenis obat dan suplemen - yang dijual perusahaan MLM dengan nama besar- serta beragam jamu, sudah dicoba. Namun semua itu tak jua membuat Ibu dapat sembuh secara total. “Bertemu Matol® “ : Sekitar Oktober 2005 lalu untuk kesekian kalinya penyakit Ibu kambuh. Seperti biasa, setelah mendapat perawatan, kondisinya mulai membaik meski belum pulih benar. Ketika itulah saya diperkenalkan matol oleh Kak Sandra Samosir. Awalnya saya tidak tertarik meski sudah membaca brosur-brosur matol. Selama ini kami juga sering mencoba produk MLM, tapi tidak banyak membantu. Namun setelah sering ngobrol dengan Kak Sandra dan mendengar kisah-kisahnya tentang manfaat matol, akhirnya saya tertarik membeli matol untuk ibu saya. Setelah minum matol, secara bertahap kesehatannya mulai membaik. Kakinya tidak terasa kebas (mati rasa) lagi. Tak cuma itu, keluhan lain seperti maag juga hilang. Penyakit ibu juga tidak kambuh meski terkena gerimis. Perkembangan tersebut tentu sangat menggembirakan bagi kami semua. Kini ibu tetap rutin minum matol untuk meningkatkan serta menjaga kesehatannya. “ Daya Tahan Tubuh & Stamina Meningkat” : Manfaat matol yang dirasakan ibu bagi kesehatannya membuat saya juga tertarik mencoba minum suplemen kesehatan ini. Sejak lama, saya memang sering mengalami ngilu pada persendian, terutama bila kedinginan baik kena air maupun angin. Setelah mencoba matol, keluhan tersebut tak muncul lagi, meski kena air atau angin di malam hari. Selain itu, minum matol membuat saya merasa jauh lebih sehat dan bugar. Saya juga lebih tahan/kuat berjalan jauh. Sebelumnya, saya hanya tahan jalan kaki paling lama 2 jam. Kini, meski sudah berjalan hingga 4 jam saya tidak merasa lelah. Saya juga tidak mudah kedinginan atau masuk angin. Sebelumnya, kalau kena angin misalnya naik kendaraan, apalagi rambut basah karena kehujanan, besoknya pasti sakit. Kini, bukan hanya ibu dan saya yang minum matol, tapi diikuti pula oleh saudara saya lainnya. Saya juga tergerak memperkenalkan matol dengan memberikan brosur kepada kerabat, teman serta orang-orang di lingkungan saya. Saya juga menyarankan pada mereka supaya mengimbangi dengan pola makan sehat dan berimbang. Kebetulan di sekitar tempat tinggal saya di Batam, banyak karyawan yang bekerja di pelbagai industri. Tak sedikit dari mereka yang mengalami keluhan kesehatan. Umumnya reaksi mereka positif, banyak yang tertarik mencoba matol. Sayapun sempat menikmati bonus dari pembelian mereka. Meski tidak mudah meyakinkan orang untuk bergabung, saya tertarik mengembangkan jaringan di bisnis matol.



Alhamdulillah Kanker Rahim Saya Sembuh
Kelahiran seorang anak merupakan anugerah terbesar bagi seorang ibu. Begitupun dengan saya, kelahiran anak keempat membuat saya dan keluarga sangat bahagia. Walaupun kelahiran anak saya melalui operasi ceasar, rasa sakit itu pun tidak terasa karena kebahagiaan yang saya rasakan sangat besar. Namun kebahagiaan itu sekejap pudar karena setelah melahirkan, tiba-tiba rambut saya rontok dan semakin lama kian menipis. Hal itu membuat saya panik dan menjalankan pemeriksaan medis tepatnya Juli-1995 ternyata kesedihan saya tidak berhenti sampai disini. Setelah pemeriksaan medis dilakukan, saya mendapatkan vonis dari salah seorang dokter yang membuat saya sedih, Kanker Rahim ternyata penyakit saya. Hasil pemeriksaan itu dijelaskan oleh dokter bahwa ada sel kanker yang sudah berakar dalam rahim saya. Setelah pemeriksaan itu, dokter menyarankan untuk melakukan operasi pembersihan agar sel-sel kanker itu dapat dibuang dari rahim saya. Karena faktor perekonomian (biaya), rasa takut dan belum kuat untuk merasakan sakitnya, saya pun menolaknya. Ketika saya sedang ke Bandung, pertemuan saya dengan ibu Nensi (Tomang-Jakarta Barat) merupakan awal saya mengenal matol® , kini persahabatan saya dengan Matol sudah ±13 tahun. Setelah pulang kerumah, ibu Nensi pun mengirimkan brosur Matol dengan lengkap. Kelengkapan informasi dari brosur-brosur matol® yang dikirimkan membuat saya ingin mencoba jamu matol® . Pembelian pertama saya pada saat itu 1 botol matol® maxi dengan dosis yang saya konsumsi 2 sendok makan 3 kali sehari. Setelah pengkonsumsian itu efek yang saya rasakan adalah buang-buang air besar (±5 kali sehari) dan rambut saya semakin rontok. Efek itu membuat saya takut ternyata menurut ibu Nensi, gejala tersebut tidak berbahaya dan pengkonsumsian matol® tetap dijalankan namun dosisnya harus ditambah. Akhirnya karena saya ingin sembuh, dosis saya tambah menjadi 3 sendok makan 3 kali sehari. Otomatis efek samping yang saya rasakan hilang. Selang beberapa minggu saya melihat kotoran yang saya buang, ternyata gumpalan darah sebesar kotoran kambing. Kepanikan pun timbul, tetapi ibu Nensi menyarankan saya jangan berhenti dan tetap lanjutkan pengkonsumsian matol®. Selain itu saya pun memberikan matol® dikepala, agar rambut saya tidak rontok lagi. Alhamdulillah semua usaha yang saya jalankan itu dengan penuh rasa yakin bahwa Allah telah mengirimkan matol® untuk kesembuhan penyakit saya. Terbukti penyakit kanker rahim saya sudah sembuh dan rambut saya sudah tidak rontok bahkan kini sudah mulai tumbuh. Kesembuhan penyakit kanker saya tentunya dari hasil akhir pemeriksaan kesehatan di Laboratorium yang menyatakan bahwa rahim saya sudah sembuh dari kanker. Kesembuhan penyakit kanker saya membuat para dokter terheran, bahkan menanyakan sebelumnya saya berobat kemana? Saya hanya memberikan brosur matol® untuk para dokter-dokter itu. Mereka pun terkejut bahwa jamu matol® ini memang sangat berkhasiat, salah seorang dari mereka pun menjadi anggota pada saat itu.




Keyakinannya pada Khasiat matol Terbukti
Kanker kelenjar pernah menggerogoti istri saya, Roslan Br Tenjak yang kini genap berusia 48 tahun. Tepatnya penyakit menakutkan ini menyerang kelenjar yang berada di leher dan menyebabkan munculnya sejumlah benjolan. Hari demi hari penderitaan yang dialami istri saya tak kunjung berakhir, bahkan kondisinya kian parah. Benjolan-benjolan di lehernya semakin membesar. Siksaan terberat dialami tatkala terkena sinar matahari, yang menyebabkan munculnya rasa sakit luar biasa. Lambat laun suara istri sayapun terganggu dan berubah. Tak dapat dihindari, upaya operasi harus dilakukan demi kesembuhannya. Keputusan tersebut ditawarkan dokter di RSUD Pekanbaru, tempat istri saya menjalani pemeriksaan, termasuk tes laboratorium. Meski berat hati kami menyetujui pelaksanaan operasi tersebut. Ketika menunggu dan mempersiapkan berlangsungnya operasi itulah, kami mengenal matol. Saat itu kami sudah berada di rumah sakit. Seorang staf marketing PT Matolindo Primantara memberikan brosur matol pada saya. Setelah mempelajari dengan cermat isi brosur tersebut, saya langsung tertarik,. Tanpa pikir panjang keesokan harinya saya mencari alamat yang tertera di brosur, untuk mendapatkan ramuan unik ini. Anehnya, sedikitpun saya tidak merasa ragu ketika membeli matol. Sebaliknya terbersit keyakinan bahwa ramuan tersebut akan bermanfaat bagi pemulihan kesehatan istri saya. ----- “ Letak benjolan berserakan “ --- : Selama di rumah sakit istri saya rutin mengkonsumsi matol. Reaksi awal memang sempat dialami, berupa munculnya kembali rasa sakit di lehernya. Untunglah hal tersebut hanya berlangsung sekitar 2 hari. Selanjutnya terjadi perkembangan menggembirakan. Kondisi kesehatan istri saya berangsur mulai membaik. Merasa lebih sehat, ia sempat ingin segera pulang dan membatalkan operasi yang telah direncanakan. Namun saya menolak keinginannya, operasi harus tetap dilakukan. Ketika hari yang ditentukan untuk operasi tiba, kembali kami dikejutkan oleh pernyataan dokter. Ternyata, kelenjar di leher istri saya harus dioperasi dua kali. Ini lantaran letak benjolan-benjolan itu berserakan/tidak menyatu dan tidak bisa diambil sekaligus. Pasca operasi pertama, kami memutuskan menunda pelaksanaan operasi berikutnya dan segera pulang ke rumah kami di Sorek. Dalam perjalanan pulang, saya sempatkan diri untuk membeli matol lagi. Tak cuma itu, saya juga mendaftar sebagai distributor matol. ---- “ Tak perlu operasi dua kali “ ---- : Selanjutnya, matol tetap menjadi minuman sehari-hari istri saya selama berada di rumah. Hingga suatu malam setelah + 10 bulan minum matol, terjadi peristiwa yang cukup mendebarkan. Mendadak keluhan di leher istri saya - yang masih terdapat sisa benjolan - kambuh, dengan rasa sakit yang luar biasa. Keadaan ini tentu saja membuat kami sangat khawatir. Apalagi pagi harinya, sisa benjolan tampak turun beberapa centimeter dari tempat semula. Syukurlah kondisi ini tidak berlangsung lama, sebaliknya kami dapat bernafas lega. Tanpa diduga, sisa benjolan mengecil secara bertahap sampai akhirnya menghilang. Kini istri saya tak cuma bebas dari semua keluhan di lehernya. Asam urat yang sebelumnya juga sering menyiksa, turut lenyap. Sungguh tiada terhingga rasa syukur dan bahagia kami sekeluarga atas karunia ini. Khasiat yang dibuktikan matol terhadap istri saya membuat kami sadar bahwa ramuan tersebut semestinya lebih dikenal oleh masyarakat luas, terutama yang tengah mengalami gangguan kesehatan. Karenanya, kini kami giat memperkenalkan matol di daerah tempat tinggal kami. Kiranya langkah ini dapat membantu orang-orang di sekitar kami, sehingga mereka semua dapat benar-benar merasakan khasiat yang luar biasa dari matol.



http://agenmatol.blogspot.com/2013/06/cara-beli.html






Tidak ada komentar:

Posting Komentar